SEKILAS INFO
: - Saturday, 20-04-2024
  • 1 bulan yang lalu / Pengurusan kartu izin tinggal setiap Ahad. Jika ada perubahan jadwal, akan diinformasikan lebih lanjut.
  • 5 tahun yang lalu / Selamat datang di website resmi GAMAJATIM!  memberikan informasi tentang warga Jawa Timur di Mesir khususnya, juga negara Mesir bagi mereka yang tertarik.
BUKU : KENAPA UMAT ISLAM TERTINGGAL; PERBEDAAN BESAR ANTARA UMAT ISLAM MASA LALU DAN MASA KINI, HAL 12 - 13 ( BAGIAN 1)

Pembaca : Eka Pratiwi Wulandari
Editor : Eka Pratiwi Wulandari
Suara : Iffah

Sebelum membahas faktor-faktor penyebab ketertinggalan di dunia islam, saya ingin menandaskan bahwa secara garis besar, faktor-faktor penyebab kemajuan umat islam pada masa lalu berpulang kepada Agama Islam itu sendiri, sebagai agama yang baru muncul di Jazirah Arab. Beberapa Kabilah Arab pun memeluknya. Berkat hidayah Islam, masyarakat Arab yang semula terpecah belah menjadi bersatu, yang sebelumnya Jahiliyah ( bodoh ) menjadi beperadaban, yang sebelumnya berhati keras menjadi berkasih sayang, yang sebelumnya menyembah berhala menjadi menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan, roh mereka pun terbarukan, yang menghantarkan mereka pada kewibawaan, kejayaan, keagungan, pengetahuan, dan kekayaan. Dalam tempo separuh abad saja, mereka sudah berhasil menaklukkan separuh bola dunia. Andai saja tidak terjadi pertikaian pada akhir Utsman dan era Ali, tentulah mereka sudah menaklukkan seluruh dunia tanpa halangan berarti.
Aneka penaklukan yang berlangsung selama setengah abad atau dua per tiga abad itu pun masih diwarnai perselisihan antara Muawiyah dan Ali atau peperangan antara Bani Umayyah dan Ibnu Az-Zubair. Fakta ini membuat para pemikir, sejarawan, dan cendekiawan berdecak kagum. Juga, membuat para penakluk besar dari Barat terheran-heran. Bahkan, Napoleon Bonaparte yang paling agung di antara mereka pun kebingungan. Pernyataan darinya tentang hal ini dinuklir Lae Cases yang menemaninya dalam pembangunan di Pulau Saint Helena. Perkataan maupun tingkah laku Napoleon selama di Mesir menegaskan bahwa sang penakluk besar ini begitu mengagumi sosok Muhammad, Umar dan para pahlawan Islam lainnya. Selama di Mesir pula hati kecilnya konon sempat membisikkan keinginan untuk beragama Islam.
Jadi, Al-Qur’an menumbuhkan Bangsa Arab menjadi bangsa yang baru; membentuk budi pekerti mereka menjadi budi pekerti yang baru; mengeluarkan mereka dari jazirah Arab sambil memegang pedang di satu tangan dan Kitabullah di tangan yang lain. Jadilah mereka penakluk dan pemimpin. Kedudukan mereka pun langgeng di seluruh permukaan bumi.

 

Hb

TINGGALKAN KOMENTAR

Agenda