Pembaca : Asaduddin Al Hawari
Editor : Asaduddin Al Hawari
Suara : Sabiq
Coba bayangkan ada sekelompok orang yang berkewajiban menunaikan 100% kepada Allah, tetapi mereka hanya menaikkan 5% saja. Apakah mereka dianggap sudah menunaikan kewajibannya? Pantaskah mereka berharap agar Allah memberi mereka balasan seperti yang dahulu diberikan-Nya kepada para leluhur mereka yang telah menunaikan 100%, paling tidak 90% atau 80%?
Semua ilusi itu bertentangan dengan janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada para rasul-Nya dan bertentangan dengan akal logika. Juga bertentangan dengan hikmah at tasyri’ (kebijaksanaan legalisasi hukum). Itu bukanlah syarat yang diajukan Allah kepada orang-orang beriman. Bukan pula perniagaan yang menggembirakan bagi mereka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إنَّ الله اشترى من المُؤْمِنِيْنَ أنْفُسَهُمْ وَ أمْوَالَهُمْ بِأنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يقاتلون فِيْ سَبِيْلِ الله فَيَقْتُلُوْنَ وَ يُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًا فِيْ التَوْرَىةِ وَ الإنْجِيْلِ وَ القرءان ومن أوفى بعهده من الله فاستبشروا ببيعكم الذي بايعتم به وذلك هو الفوز العظيم
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung. (At-Taubah: 111)
Nah, manakah karakter umat Islam saat ini dari yang digambarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Kitab-Nya? Alangkah jauhnya keadaan mereka jika dibandingkan dengan para pendahulu mereka yang berlomba menjemput kematian berdarah-darah demi memperoleh syahadah? Bahkan banyak di antara mereka yang memanggil-manggil kematian tetapi tidak kunjung mendapatkannya. Penunggang kuda di antara mereka memasuki medan perang seraya berteriak, “Aku benar-benar mencium wangi surga!” Jika akhirnya gugur sebagai syahid, ia berkata, “Inilah hari bahagia.” Dan apabila luput meraih syahadah, ia kembali pada kaumnya dengan wajah murung dan bermuram durja.
Perbandingan antara Umat Islam dan Eropa Masa Kini
Kini umat Islam -atau mayoritasnya- kehilangan semangat yang pernah dimiliki para pendahulunya. Justru, semangat itu dimiliki musuh-musuh Islam, padahal kitab suci mereka tidak pernah berpesan demikian. Anda perlu melihat para prajurit mereka berlomba-lomba di berbagai medan perang. Dedikasi dan keberanian mereka bertaruh nyawa dalam Perang Dunia I tidak terbayangkan akal manusia. Semua tahu itu. Jerman kehilangan sekitar dua juta tentara; Prancis kehilangan satu juta empat ratus tentara; Inggris kehilangan enam ratus ribu tentara; Italia kehilangan empat ratus enam puluh ribu tentara; Rusia juga kehilangan tidak kalah banyak, dan seterusnya. Ini dari sisi korban jiwa. Sementara Inggris mengeluarkan dana sebesar tujuh miliar poundsterling; Prancis sekitar dua miliar; Jerman tiga miliar; Italia lima ratus juta; dan Rusia mengeluarkan dana sedemikian besarnya sampai-sampai rakyatnya kelaparan dan menyulut pemberontakan serta Revolusi Bolshevik. Masih banyak lagi contoh lain.