SEKILAS INFO
: - Saturday, 27-04-2024
  • 1 bulan yang lalu / Pengurusan kartu izin tinggal setiap Ahad. Jika ada perubahan jadwal, akan diinformasikan lebih lanjut.
  • 5 tahun yang lalu / Selamat datang di website resmi GAMAJATIM!  memberikan informasi tentang warga Jawa Timur di Mesir khususnya, juga negara Mesir bagi mereka yang tertarik.
BUKU : ISLAM RADIKAL; HAKIMIYAH, HAL. 12-13 ( BAGIAN 1 )

Pembaca: Khilda Fitrotul Khabibah
Editor: Khilda Fitrotul Khabibah
Suara: Siti Khofifah Rizqia

Pemikiran utama yang menjadi landasan semua konsep kelompok-kelompok Islam radikal adalah konsep hakimiyah. Konsep ini merupakan akar yang menjadi dasar seluruh rangkaian pemikiran mereka dengan segala pendapat, pemahaman, dan cabang-cabangnya. Dari sanalah lahir pemikiran-pemikiran mereka lainnya.
Dari konsep hakimiyah ini lahir konsep syirik hakimiyah dan tauhid hakimiyah dari Sayyid Qutb dan saudaranya Muhammad Qutb. Dan dari sana muncul istilah ‘al-‘Ushbah al-Mu’minah’ [golongan yang beriman] dan keyakinan adanya janji Allah bagi mereka yang tergabung dalam golongan ini. Konsep ini juga melahirkan pemikiran bahwa umat Islam selain mereka adalah orang-orang jahiliah, perasaan akan adanya jurang pemisah antara mereka dengan umat Islam lainnya. Demikian juga konsep itu melahirkan pemikiran keniscayaan benturan -menurut Sayyid Qutb- antara mereka dengan umat Islam lainnya demi tegaknya khilafah. Juga melahirkan konsep tamkin (kekuasaan) dan sejumlah pemikiran lainnya yang lahir dari konsep hakimiyah, yang pada akhirnya secara akumulatif semua itu menjadi sebuah teori utuh di dalam akal pikiran para pengikut kelompok-kelompok besar tersebut.
Semua itu adalah sejumlah pemikiran yang menyerang akal seseorang yang -secara lahiriyah- teguh memegang ajaran agama. Akhirnya ia berubah menjadi orang yang bersikap radikal, lantas menjadi orang yang suka mengafirkan (takfiri). Kemudian mengangkat senjata dan menumpahkan darah.
Seseorang yang sangat religius sebenarnya dapat hidup secara mulia di tengah masyarakat. Akan tetapi kemudian ada sebuah virus pemikiran yang menyerang akalnya, menutup matanya, serta mengacaukan pemahamannya terhadap perkara-perkara furu’iyah (cabang), hukum dan teks-teks wahyu. Ketika virus tersebut berhasil menyerang akalnya, maka ia berubah, yang asalnya pribadi yang sangat religius menjadi sosok yang radikal, kemudian berubah menjadi takfiri, dan pada akhirnya membunuh orang lain.
Ketika kita menelusuri sumber dan muara dari semua pandangan kelompok-kelompok Islam radikal tersebut, ternyata semuanya bermuara pada kitab ‘Fi Dzilal al-Qur’an’ karya Sayyid Qutb. Adapun kitab-kitab Sayyid Qutb yang lain, seperti ‘Ma’alim fi al-Thariq’ hanyalah merupakan nukilan-nukilan dari kitab ‘Fi Dzilal al-Qur’an’. Bahkan Al-Qardhawi dalam kitab al-Mudzakkirat-  nya mengatakan: “Sesungguhnya pemikiran takfir terhadap kaum muslimin dewasa ini tidak hanya dilakukan Sayyid Qutb di dalam kitab ‘Ma’alim fi al-Thariq’, namun muaranya adalah dari kitab ‘Fi Dzilal al-Qur’an’ dan kitab-kitab lainnya, utamanya kitab ‘al-‘Adalah al-Ijtima’iyyah’.
Kitab Fi Dzilal al-Qur’an merupakan sumber utama yang menjadi pegangan dan rujukan semua kelompok takfiri, sehingga kitab tersebut harus dibedah dan dikritik secara ilmiah; dengan cara mencari intisari kandungan kitab tersebut secara meringkas pendapat-pendapat di dalamnya, pikiran-pikiran pokoknya, dan ungkapan-ungkapan kuncinya. Kemudian dari paparan dan penjelasan mereka yang panjang diambil poin-poin utamanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Agenda