Suryanews, Kairo — Kajian ESC (Erlangga Study Club) Gamajatim (Keluarga Masyarakat Jawa Timur) telah kembali aktif setelah sempat berhenti di tahun sebelumnya. Bisa dibilang tahun ini merupakan titik balik hidupnya Kajian ESC. “Pernah vakum beberapa fatroh di tahun lalu, sehingga di periode ini mencoba untuk menghidupkan kembali,” ungkap Romza Rifan Agung Ramadhani selaku ketua Dewan Pengurus Sumber Daya Manusia & Kaderisasi (DP SDM & Kaderisasi)
Berangkat dari tujuan awal dibentuknya kajian ESC yaitu sebagai wadah meningkatkan kadar keilmuan warga Gamajatim, maka di termin dua tahun 2021, tepatnya selama bulan Ramadhan ini diadakan kajian kitab Aqidatul Awwam di hari Senin dan Kamis dan Tuhfatus Saniyah pada hari Selasa dan Sabtu setelah ashar hingga maghrib di rumah rakyat Gamajatim.
Selain mengkaji kitab, ESC yang dibawahi langsung oleh DP SDM & Kaderisasi sebelumnya juga telah mengadakan kajian intensif Sirah Nabawiyah, sebagaimana penjelasan yang dipaparkan oleh salah satu peserta kajian, Jihad Abdillah, bahwa tiap peserta kajian intensif diwajibkan untuk membuat makalah yang nantinya akan disampaikan dan dikoreksi bersama.
Di samping itu, kembali aktifnya kajian ESC Gamajatim tentunya tidak lepas dari kendala yang ada, di antaranya, peserta yang sedikit, belum adanya silabus pembelajaran, juga kurangnya sinkronisasi jadwal kajian antar peserta atau anggota kajian. Namun kendala-kendala tersebut tidak menjadikan DP SDM & Kaderisasi menghentikan kajian ESC, bahkan kegiatannya terus dievaluasi, sehingga di tahun ini silabus pembelajaran kajian telah disusun. “… Tentunya memulai kembali itu perlu step by step, merangkak dulu, kemudian jalan tertatih lalu bisa lari sendiri. Dan di tahun ini sudah mulai disusun silabusnya, yang pertama mempelajari tarikh islam …” ujar Romza.
Respon positif yang senada juga diungkapkan salah satu mentor kajian, M. Ainudzaky perihal aktifnya kembali kajian ESC, “Dengan adanya kelompok kajian ESC ini menunjukkan bahwa Gamajatim tetap mengedepankan pengembangan intelektual bagi anggota.”
Oleh: Ilma Khusna Darojat